Spread the love

Sekilas Pandang

Sebagai pengajar matematika, sering saya mendengar bahwa matematika itu sulit. Tidak hanya siswa yang bilang begitu, tapi orangtua siswa juga. Benarkah matematika itu sulit? Memang, tidak bisa dipungkiri matematika banyak mengandung rumus, juga hitung-hitungan. Dalam mengikuti ujian, siswa juga dituntut untuk dapat nilai yang tinggi. Hal inilah, yang membuat banyak siswa menganggap matematika itu sulit. Di satu sisi banyak rumus yang harus dihapal, di sisi lain ada tuntutan nilai hasil ujian harus tinggi. Siswa seakan mempunyai beban di dua sisi yang sama-sama berat.

Metode belajar matematika yang bagaimana yang cocok bagi siswa sekolah dasar? Menurut Wikimedia, matematika didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hal-hal seperti besaran, struktur, ruang dan perubahan. Definisi lain menyebutkan bahwa matematika sebagai sesuatu yang terkait dengan berhitung, angka dan mengerjakan soal-soal. Dari sini telihat bahwa cakupan bahasan matematika cukup luas. Untuk itu, diperlukan pemilihan metoda yang cocok untuk belajar matematika bagi siswa SD dalam artian sesuai dengan tugas dan beban siswa.

Metoda shorcut

Sejalan dengan kemampuan menganalisa dan menyelesaikan persoalan matematika bagi siswa sekolah dasar, ada sebuah metoda atau prosedur penyelesaian soal matematika yang mudah, cepat dan akurat yaitu jalan pintas (shortcut). Metoda atau prosedur ini diharapkan mampu membantu siswa menyelesaikan persoalan matematika dengan tepat dan dalam waktu yang singkat. Namun beberapa prasyarat harus dipenuhi terlebih dulu oleh siswa bila akan menggunakan metoda ini dalam menyelesaikan soal matematika. Metoda akan dapat diterapkan dengan efektif dan efisien bila siswa mempunyai dasar-dasar yang kuat dalam pipolondo (ping = perkalian, poro = pembagian, lan = penjumlahan, dan sudo = pengurangan). Artinya siswa wajib menguasai dasar-dasar perhitungan (pipolondo) dengan baik sebelum menerapkan metoda ini.

Metoda shortcut dapat diterapkan pada beberapa persoalan matematika. Dalam penerapannya metoda ini biasanya dibarengi dengan pemanfaatan konsep lain yang mendukung dalam menyelesaikan persoalan matematika. Konsep tersebut dapat berupa rumus, konsep, penalaran atau kemampuan analisa sederhana.

Bilangan komplementer.

Bilangan komplementer adalah dua bilangan yang mempunyai nilai puluhan sama dan nilai satuannya bila dijumlahkan sama dengan sepuluh. Misal bilangan 47 dan 43, kedua bilangan ini mempunyai bilangan puluhan yang sama yaitu 4, bilangan satuannya 7 dan 3, dan nilai satuannya bila dijumlahkan hasilnya sama dengan sepuluh. (7 + 3 = 10). Contoh bilangan lain, misal 126 dan 124 juga bisa dikategorikan bilangan komplementer, karena satuannya, 6 dan 4, bila dijumlahkan sama dengan 10 dan bilangan puluhannya sama yaitu 12.

Penerapan metoda shortcut pada persoalan bilangan komplementer

Perkalian bilangan dua digit biasa dilakukan dengan konsep perkalian menurun. Misalnya perkalian 24 x 26 =…? dikerjakan sebagai berikut :

24

26 x

144    à dari 24 x 6 = 144

480    à dari 24 x 20 = 480

624    à hasil penjumlahan 144 + 480

Dengan metoda shortcut pekalian kedua bilangan tersebut dapat dilakukan dengan sangat mudah, cepat dan tepat. Caranya :

24 x 26 =…?

langkah 1 : tentukan hasil kali bilangan satuannya à 4 x 6 = 24, diletakkan sebagai bilangan terakhir dari hasil perkalian

langkah 2 : tentukan hasil kali 2 x 3 = 6 (3 didapat 2 ditambah 1), diletakkan depan dari hasil

perkalian langkah 1.

sehinga di dapat hasil perkalian dari (24 x 26 =…?) 624

Contoh lain, misal akan ditentukan hasil kali 39 x 31 = ….? Dengan metoda shorcut hasilnya akan dengan sangat cepat ditentukan yaitu 1.209

Penerapan metoda shortcut pada soal cerita soal cerita :

Sebidang kebun berbentuk persegi panjang dengan panjang 48 meter dan lebar 42 meter.

Bila ¼ luas kebun tersebut ditanami mangga dan sisanya ditanami rambutan, tentukan luas kebun yang ditanami rambutan.

metode shortcut

dengan metoda shortcut dapat ditentukan dengan cepat bahwa luas kebun 2016 m2. jadi tinggal menjawab persoalannya yaitu luas kebun yang ditanami rambutan

= ¾ bagian luas kebun

= ¾ x 2016 m2 = 1.512 m2.

Jadi dapat disimpulkan bahwa metoda ini dapat diterapkan dengan hasil tepat dan cepat pada persoalan matematika utamanya perkalian bilangan dua digit.

akhir Npember 2019 disusun dari beberapa sumber oleh : Suhatmono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *